Posts

Showing posts from January, 2014

Memasak Dan Televisi: YouTube

Image
Foto oleh  Beyond Entertainment Kemunculan internet yang berkembang dengan cepat turut membuat laju informasi semakin deras. Buku resep memasak yang tadinya dijual di toko buku sekarang ada di berbagai website dan blog, dan acara memasak yang tadinya hanya ada di TV sekarang ada di kanal video digital. Beberapa acara memasak di TV juga membuat akun resmi di media berbagai media sosial, bahkan ada stasiun TV yang keseluruhan acaranya bisa di-streaming. Sekarang setiap orang bisa membuat video memasaknya sendiri dengan alat perekam resolusi tinggi yang harganya semakin terjangkau. Gambar yang dihasilkan tidak kalah bagus dari gambar yang diambil menggunakan alat perekam mahal. Mengunggah video juga bisa dilakukan melalui mobile gadget, mudah, murah, dan cepat. Selain digunakan oleh media dan perorangan, YouTube misalnya, digunakan oleh banyak pelaku usaha restoran, produk makanan, aktivis kesehatan, hingga para Chef profesional seperti  Jamie Oliver ,  Mario Batali ,

Memasak Dan Televisi: Awal Mula

Image
Jaman dulu gudang pengetahuan adalah buku, tidak terkecuali dalam bidang memasak dan kuliner. Alternatif lain untuk berbagi pengetahuan adalah bertutur secara verbal dan yang paling efisien adalah dengan mengajarkan langsung dengan praktek kepada pihak yang ingin belajar. Laju pengetahuan dan informasi berubah dengan ditemukannya televisi (TV) fungsional oleh orang Inggris bernama John Baird di tahun 1928.  Eksperimen 9 tahun berselang (1937), stasiun TV Inggris BBC untuk pertama kalinya menayangkan acara memasak. Acara ini dipandu oleh Marcel Boulestin, seorang Chef dan pemilik restoran kelahiran Perancis yang tinggal di Inggris. Selain memang merupakan salah satu proyek-proyek eksperimen BBC, acara ini kurang terlalu sukses karena pada waktu itu menonton orang memasak melalui TV masih dianggap aneh, tapi di sisi lain mampu membuat masyarakat Inggris yang menontonnya mulai memberi apresiasi pada makanan Perancis. TV Amerika menayangkan acara memasak pertamanya pa

Rayjin Teppanyaki Dining Bar

Image
Setelah beberapa kali hanya melintas di depannya saja akhirnya saya berkesempatan mengunjungi Rayjin Teppanyaki Dining Bar yang berlokasi di Jalan Petitenget, Kerobokan, Bali. Berdasarkan informasi yang tercantum di websitenya , Rayjin buka mulai jam 6 sore hingga jam 10 malam. Saya menyarankan agar sebelum mampir kemari ada baiknya mengontak terlebih dahulu via telfon untuk melakukan reservasi.  Dari luar restoran ini sangatlah bersih, rapi, dan sederhana -yang berarti saya menyukainya. Di dalamnya hanya ada sekitar 20 kursi (kalau saya tidak salah) dan ditempatkan tepat di depan cooking-station. 90% diantaranya sudah terisi. Sangat menarik ketika kita menanti datangnya menu pesanan dengan menyaksikan para anggota Rayjin memasak dan menyiapkan makanan tepat di depan kita sambil sesekali berkomunikasi dengan rekannya dalam bahasa Jepang. Minuman datang terlebih dahulu tapi tak lama kemudian makanan yang dipesan sudah siap juga. Ada tiga menu makanan yang kita pesan dan kesemua

Limbah Makanan: Sampah

Image
Ada aneka gaya hidup yang dulunya kurang digemari tapi belakangan malah semakin populer. Begitupula dengan gaya diet masyarakat, selain vegetarianism dan veganism, fruitarianism dan pescetarianism juga sedang naik daun. Beberapa tempat makan sengaja memposisikan diri sebagai penyaji menu-menu tertentu saja, dan hebatnya adalah ternyata pelanggannya banyak juga. Pemicunya antara lain adalah faktor kesehatan; dengan semakin banyaknya penyakit jenis baru yang aneh-aneh masyarakat mulai menoleh ke gaya hidup sehat yang dibantu dengan olah raga dan konsumsi makanan dari bahan organik yang diolah secara sederhana. Tapi jangankan bahan makanan organik, untuk memperoleh bahan makanan yang umum saja  tidaklah semudah yang kita kira. Banyak proses yang dilalui sebelum kita menjumpainya di pasar, untuk buah misalnya; ditanam pelan-pelan, disiram air, diberi pupuk dan vitamin tertentu, disemprot pestisida, dipanen dengan alat khusus, dicuci, diantar ke gudang, dan seterusnya. Ketika disajikan

Scallywags Organic Seafood Bar & Grill

Image
Menetap selama tiga bulan di Gili Trawangan adalah pengalaman yang campur aduk antara senang dan bingung. Diantara kesenangannya adalah disana udara dan airnya sangat bersih, tidak ada kendaraan bermotor, dan pemandangan sekitarnya juga bagus. Hal yang tidak menyenangkan adalah karena di bagian tengah pulau banyak tumpukan sampah, hujan dan angin lebat terkadang membuat pasokan air mineral dari Lombok terhenti di penyeberangan, dan yang paling tidak menyenangkan adalah ketika malam daerah timur pulau sangat berisik dengan aneka musik dugem. Untuk soal makanan di Gili Trawangan ada banyak pilihan, salah satu dari tiga tempat makan favorit saya adalah Scallywags Organic Seafood Bar & Grill atau kita singkat jadi Scallywags saja. Seingat saya ada tiga Scallywags di masing-masing tiga pulau Gili, kesemuanya adalah resort mini dengan fasilitas olah raga air dan motor boat yang siap mengantar dari dan menuju pelabuhan mini di pantai Lombok barat milik Scallywags sendiri. Beberapa

Oplosan

Image
Setahun belakangan sering terjadi kematian dan kecacatan (buta) yang disebabkan oleh perilaku masyarakat Jawa Timur dalam mengonsumsi minuman keras. Banyak pihak mengambinghitamkan cukrik sebagai biang kerok kematian yang menurut saya bodoh itu. Kenapa bodoh? Karena sebetulnya cukrik tidak semerta-merta menimbulkan kematian bagi peminumnya. Cukrik adalah minuman tradisional daerah Surabaya dan sekitarnya yang terbuat dari fermentasi aren yang disuling, perlu waktu yang tidak sebentar untuk mendapatkan hasil akhirnya. Kecuali anggur, mayoritas minuman beralkohol yang berbahan dasar organik dan melalui proses penyulingan umumnya punya kadar alhohol sekitar 20% atau lebih yang di Indonesia dikategorikan dalam Minuman Keras Golongan C ( Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 86 / Menkes / Per / IV/ 1977 Tentang Minuman Keras: baca di sini ). Beberapa contoh minuman keras yang termasuk kategori ini adalah brandy, whisky, vodka, bourbon, dan cukrik itu sendiri.  Sed

Efek Droste

Image
Beberapa dari kalian pasti pernah mendengar nama Michel Gondry, seorang sutradara asal Perancis yang karya-karyanya menjadi inspirasi banyak seniman di seluruh dunia. Di banyak video klip dan filmnya Gondry memasukkan efek visual yang bernama efek droste. Efek ini membingungkan bagi yang tidak terbiasa karena melibatkan replikasi visual dengan rekayasa kedalaman/dimensi. Contoh yang terkenal adalah video klip Come Into My World (2001) dari Kylie Minogue , Star Guitar (2002) dan Let Forever Be (1999) keduanya dari The Chemical Brothers.  Tapi tahukah kamu bahwa efek ini dicetuskan oleh sebuah produk cokelat asal Belanda bermerek Droste ? Droste mengemas produknya di dalam karton dan juga kaleng bergambar seorang perawat wanita yang membawa nampan berisi secangkir cokelat panas dan sebuah kaleng cokelat Droste yang bergambar si perawat wanita tadi sedang membawa nampan lagi dan seterusnya sampai berulang tak terhingga. Kemasan versi ini muncul di tahun 1904 dan dipakai hingga bebera

Orang-Orangan Sawah

Image
Hari pertama di tahun 2014 saya isi dengan kegiatan yang cukup monoton yaitu menonton film di rumah. Ini disebabkan karena diluar hujan tak kunjung berhenti sampai saat artikel ini ditulis keesokan harinya. Ada empat film yang saya tonton dan kesemuanya adalah film dokumenter. Kebetulan dua diantaranya sangat berhubungan dengan makanan. Akan saya ceritakan sedikit agar siapa tahu kalian juga tertarik untuk melihatnya. The Scarecrow (2013) Film pertama adalah sebuah film animasi pendek yang hanya berdurasi tiga menitan. The Scarecrow merupakan gambaran singkat tentang bagaimana produk hasil ternak diproses di luar negeri (terutama Amerika Serikat). Padat dengan backsound sebuah lagu  memilukan yang masih saya cari tahu judulnya apa. Film ini ada di akun YouTube resmi Chipotle , sebuah restoran Mexico yang aktif melakukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran konsumen tentang penggunaan bahan kimia dan rekayasa genetika untuk meningkatkan produksi hewan ternak. The Scarecrow juga t