Mi Yang Disajikan Mirip Gambar di Bungkusnya

Indonesia terkenal dengan produk mi instannya yang bagi beberapa orang luar negeri pun dianggap lezat. Bisnis mi instan di Indonesia dimulai oleh Supermi pada akhir dekade 60an (ternyata sudah lama sekali ya) dan terus berkembang dengan kemunculan beragam merek mi baru seperti Michiyo, Mi ABC, Salam Mi, Gaga Mie, Alhami, dan Mi Duo di dekade 90an. Merek impor juga mulai masuk ke Indonesia seperti Nissin dengan Nissin Mi dan Mi Doraemon dan Nestle dengan Maggi Mi. Di periode yang sama Indomie sendiri sempat meluncurkan -kalau tidak salah- sekitar 40 varian rasa yang terinspirasi dari aneka masakan asli nusantara. 

Dominasi Indofood dalam dunia per-mi-an mulai terkikis ketika bea masuk impor terigu dibebaskan di tahun 1998 dan juga dilarangnya monopoli bisnis oleh pemerintah. Sekedar informasi saja, sebelum pemerintah mengeluarkan aturan penghapusan monopoli, produksi terigu didominasi oleh Bogasari yang merupakan anak perusahaan Indofood.

Sekarang kita bisa menjumpai beragam merek mi di rak-rak toserba dan juga warung pinggir jalan. Sebagai makanan yang harganya murah tapi juga punya rasa, mi instan jadi favorit para pengunjung warung yang didominasi masyarakat menengah dan menengah ke bawah. Tapi jangan salah, baru-baru ini marak kita jumpai warung yang menyajikan mi instan dengan cara yang sedikit berbeda, yaitu mi yang disajikan sesuai gambar di kemasan mi tersebut! Berdasarkan catatan saya, setidaknya ada empat kedai/warung mi di tiga kota berbeda yang menyajikan mi instan dengan cara seperti ini:

Mie Mirip
Lokasi: Kampus ITATS, Jalan Arief Rahman Hakim no. 100, Surabaya
Twitter: @mimiripsby

 Foto oleh Mie Mirip

Mie Mirip Bungkus
Lokasi: Belakang Ambarukmo Plaza, Jogjakarta
Twitter: @miemikus

 Foto oleh Mie Mirip Bungkus

Mie Persis Telap 12
Lokasi: Jalan Pandeyan 10 B, Jogjakarta
Twitter: @TELAP12

 Foto oleh Mie Persis Telap 12

Jkt 66 Brasserie
Lokasi: Jalan Terusan Jakarta no. 66, Bandung
Twitter: @jkt66official

Foto oleh Jkt 66 Brasserie

Silakan menyempatkan diri bersama teman-teman untuk mampir ke masing-masing kedai/warung di kota-kota tersebut, hitung-hitung nongkrong sambil memajukan usaha kecil. Tapi jangan sering-sering juga ya, karena kita tahu bahwa mi instan kurang baik untuk kesehatan, hehe.

Comments

  1. Saya baru tau ada warung yg kreatif setelah membaca blog ini. Terimakasih sharingnya.

    -terminal tirtonadi-

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Daging Biksu Tong

Mie Mapan, Rungkut, Surabaya

Rayjin Teppanyaki Dining Bar