Posts

Kulit Manggis Kini Ada Ekstraknya

Image
Setelah tahun lalu ngetrend meme biskuit Khong Guan, tahun ini meme makanan kembali menyeruak di belantara timeline media sosial, dialah meme iklan obat Mastin! Mastin adalah merek obat yang terbuat dari ekstrak kulit manggis, saya kurang tahu seperti apa khasiat obat ini, tapi yang jelas iklannya punya jingle yang mudah diingat. Begini syairnya: Kabar gembira untuk kita semua, k ulit manggis kini ada ekstraknya Mastin hadir dan rawat tubuh kita, j adikan hari ini hari Mastin Tampil bersinar membuatmu bahagia, b adan sehat rahasia Mastin hebat Rahasia Alam dari Indonesia, p enuh pesona... pesona Mastin Entah apa sebabnya meme Mastin bermunculan seperti jamur, mungkin karena iklannya yang terlalu sering muncul di TV, atau karena ekstrak kulit manggis dianggap sebagai sesuatu yang aneh. Di antara banyak meme Mastin dari berbagai sumber  beberapa diantaranya saya kumpulkan  di postingan ini (termasuk chord gitar jingle Mastin). Selamat menikmati!

Stimulasi Simulasi

Image
Perkembangan peradaban manusia telah membawa dampak tak ternilai pada salah satu hal yang paling sering kita anggap sepele: bahasa. Bahasa adalah wujud kesuksesan umat manusia dalam memberi makna, memahaminya, dan mendistribusikannya secara kolektif menggunakan aneka simbol yang dinamis. Kemampuan berbahasa menjadi salah satu pembeda antara manusia dengan, misalnya, hewan.  Seiring dengan kemajuan peradaban, bahasa pun berevolusi dan terimplementasi dengan beragam cara dan bentuk. Bahasa visual sebagai perpanjangan dari bahasa tanda adalah salah satu yang paling primitif tapi rupanya menjadi trend belakangan ini. Terbukti dari maraknya branding, periklanan, dan yang termutakhir adalah ergonomi visual yang banyak dijumpai pada desain produk, desain informasi (termasuk signage dan infographic) dan tampilan antarmuka. Sayangnya, sebagaimana dijabarkan Paul Baudrilard pada dekade 80an, pesatnya kemajuan teknologi informasi memicu kaburnya batasan antara realita dengan simbol/tanda

Gathericious

Image
Even ini adalah wadah kumpul-kumpul bagi para food dan travel blogger yang berdomisili di Bali. Diadakan atas kerjasama Cious dan Ossotel pada hari Minggu, 18 Mei 2014 di Romeos Bar & Grillery , sebuah restoran yang merupakan bagian dari Ossotel. Beberapa undangan yang datang tidak cuma para blogger, tapi juga beberapa hotelier muda Bali dan bahkan backpacker yang menggemari bidang kuliner dan travelling pada umumnya.  Sembari mengobrol aneka hal tentang perkembangan restoran, hotel, dan pariwisata Bali, para undangan diberi suguhan set menu dengan satu-dua variasi. Saya sendiri baru pertama kali mampir ke Romeos dan ternyata tempatnya oke lho! Selain sejuk, dan luas, zoning area makannya juga bagus. Sangat nyaman di tengah-tengah keramaian Jalan Padma Utara, Legian. Tak heran tempat ini ramai. Acara ditutup dengan pembagian doorprize dan ucapan terima kasih dari Edhu dan Shelli dari Cious, dan juga Pak Wayan Supandi selaku General Manager Ossotel. Rencananya acara i

Jimbaran Seafood: Menega Cafe

Image
Jimbaran adalah salah satu lokasi paling terkenal di Bali gara-gara pantai dan sari lautnya. Dulu, Jimbaran adalah area perkampungan menega (nelayan). Sekarang, walaupun banyak bisnis restoran dan hotel modern menjamur, Jimbaran tetaplah dikenal sebagai kampung nelayan dan punya pasar ikan di Kedonganan, sebelah utara Jimbaran. Warung-warung -atau kafe- seafood tersebar di sepanjang pantai Jimbaran. Mereka biasanya buka mulai jam lima sore hingga tutup sekitar jam 10 malam. Dari sekian banyak kafe seafood, Menega Cafe adalah yang paling ramai dan terkenal. Entah kenapa. Menu yang ada di Menega Cafe sebetulnya juga sama seperti menu yang ada di kafe-kafe seafood Jimbaran yang lain: ikan, udang, kerang hijau, lobster, dan kepiting. Yang paling direkomendasikan adalah kerang dan ikannya. Betul-betul tiada duanya!  Saking ramainya, Menega Cafe bisa seperti pasar malam. Daftar tunggunya juga bisa sangat lama. Makanan biasanya datang 45 - 60 menit setelah kita memesan menu. Ki

Mie Mapan, Rungkut, Surabaya

Image
Foto-foto disini sebetulnya diambil pada periode Idul Fitri tahun 2013 yang lalu: Saat mudik ke Jawa TImur, ada dua tempat yang sangat ingin saya kunjungi yaitu Soto Ayam Lombok di Malang dan Bebek Goreng Palupi di Surabaya, tapi apa daya waktu yang sempit membuat saya tidak sempat mampir ke Soto Ayam Lombok, dan memang warung Bebek Palupi juga saat itu sedang tutup karena pemliknya pulang kampung. Untungnya saya sempat mampir ke Mie Mapan. Depot mie ini sudah tidak asing bagi para warga Surabaya, selain mie dan baksonya yang enak, aneka penyetan dan sambalnya juga top. Karena lokasinya yang tepat di seberang Masjid, di sebelah Gereja, dan di tengah peradaban daerah Rungkut, Mie Mapan jadi spot makan yang hampir selalu ramai, apalagi pas saya berkunjung kemari banyak tempat makan masih pada tutup dalam rangka Idul Fitri. Dulu sempat ada gosip Mie Mapan tidak halal karena pakai minyak babi tapi percayalah Mie Mapan itu halal! Setidaknya percayalah pada label "halal"

Kenapa Popcorn Dijual di Bioskop?

Image
Tidak diketahui sejak kapan popcorn muncul di muka bumi; ada yang bilang ratusan tahun yang lalu, bahkan ada sumber yang menyatakan bahwa ribuan tahu lalu sudah ada popcorn (entah bagaimana cara membuatnya). Namun fatka yang jelas adalah bahwa mesin pembuat popcorn modern baru ditemukan pada tahun 1885 oleh orang Chicago, Amerika bernama Charles Cretors . Alat pembuat popcorn ini merupakan modifikasi dari mesin kacang yang kemudian dipatenkan oleh Charles. Sejak saat itu pedagang popcorn mulai bermunculan di pinggir jalanan Amerika dengan menggunakan mesin popcorn yang dipasang di gerobak. Foto oleh dailyrecord.co.uk Lalu apa hubungannya dengan bioskop? Bioskop awal mulanya berdiri pada akhir tahun 1890an dan mulai marak menjadi industri pada awal 1910an. Saat itu bioskop dibangun seperti gedung teater -karena itulah disebut juga sebagai movie theater- dengan lantai keramik dan pilar yang mahal, lorong dan lobi yang luas, plus karpet merah. Hal ini secara tidak langsung men

Usaha Restoran Para Pesohor

Image
Beberapa waktu lalu tersiar kabar bahwa rapper Kanye West membeli 10 cabang Burger King di Amerika. Entah benar entah tidak, yang jelas bisnis restoran sudah tidak asing lagi bagi para musi dan aktor/aktris baik luar maupun dalam negeri. Dua dekade sebelumnya Robert De Niro bekerja sama dengan Chef Nobu Matsuhisa mengembangkan brand "Nobu" ke New York. Mereka lalu membuka franchise Nobu di beberapa kota besar lain hingga akhirnya Nobu menjadi waralaba restoran terkemuka di dunia. Di bawah ini adalah beberapa restoran yang dimiliki (dan/atau co-owned) oleh beberapa pesohor yang mungkin selama ini tidak pernah kita kira. Selamat membaca! Madame Zuzu's Terkadang disebut juga sebagai Madame Zuzu's Tea House , tempat berlogo Art Nouveau ini dimiliki oleh musisi rock plontos Billy Corgan dari Smashing Pumpkins. Restoran ini menyajikan aneka jenis teh yang bisa dipesan langsung maupun dikemas dalam pouch kecil. Billy sendiri sering mampir ke tempat ini entah untuk

Limbah Makanan: Dalam Angka

Image
Foto oleh  Oreeko Data-data berikut ini dihumpun dari beragam sumber. Untuk menghindari kesalahan penerjemahan saya biarkan datanya dalam bahasa Inggris. Sebelum membaca postingan ini lebih lanjut ada baiknya kita cari tahu dulu tentang definisi limbah makanan menurut Food and Agriculture Organization (FAO) di link ini . Sudah paham? Sekarang bacalah setiap data baik-baik, jangan lewatkan satupun atau saya sumpahi kamu kesusahan dapat makanan! Waste: Uncovering the Global Food Scandal (2009) There are nearly one billion malnourished people in the world, but the approximately 40 million tonnes of food wasted by US households, retailers and food services each year would be enough to satisfy the hunger of every one of them If we planted trees on land currently used to grow unnecessary surplus and wasted food, this would offset a theoretical maximum of 100% of greenhouse gas emissions from fossil fuel combustion 10% of rich countries' greenhouse gas emissions come

Limbah Makanan: Freeganism

Image
Freeganism, bisa dibilang sudah menjadi gaya hidup yang sebetulnya teramat sangat populer tapi kurang disadari oleh para freegan (pelakunya). Secara sederhana, sebetulnya freeganism adalah kegiatan mengonsumsi makanan (dan minuman) yang tidak habis dikonsumsi. Para freegan antara lain ya gelandangan dan pemulung yang gemar mencari sisa-sisa makanan di tempat sampah atau dimanapun mereka menemukannya tanpa harus membeli. Di kota besar para freegan bisa jadi adalah para pemuda tidak miskin yang suka nongkrong di emperan restoran cepat saji maupun foodcourt yang ada di pusat perbelanjaan. Tanpa disadari, saya sendiri pernah "menjadi freegan" untuk beberapa saat sebelum tahu bahwa aktivitas ini disebut sebagai freeganism. Kejadiannya adalah saat saya dan teman-teman suka menghabiskan waktu malam minggu bersama di tempat ramai, tapi karena malas mengeluarkan uang kita biasanya hanya pesan satu menu saja sembari menanti jika ada konsumen yang tidak menghabiskan makanannya. 

Monggo Dipun Badhog

Image
Monggo Dipun Badhog adalah sebuah buku yang ditulis oleh Pak Dukut Imam Widodo (sebelumnya menulis serial buku sejarah Soerabaia Tempo Doeloe), dari judul bukunya kita bisa langsung tahu bahwa buku ini pasti bercerita tentang makanan kota Surabaya. Dalam bahasa Suroboyoan "mbadhog" berarti "makan", selain tentunya masih ada banyak kata lain bermakna sama seperti "mangan", "nguntal", "ngemplok", dan seterusnya. Terdengar kasar memang, tapi begitulah Surabaya; khas.  Dengan tebal 272 halaman dan 48 buku lain sebagai rujukan, Monggo Dipun Badhog bukanlah buku guyonan walaupun gaya bahasa dan kisah-kisah yang disajikan santai, bahkan lucu. Pak Dukut mengangkat beberapa kuliner khas Surabaya yang semakin langka seiring berjalannya waktu, seperti jajanan kuno yang namanya aneh-aneh; srinthil, bledus, roti benthel, bubur manggul, dan lain-lain. Di kisah "Ngombe Tuwak" Pak Dukut menceritakan bahwa minum tuak memang sudah menjadi