Product Placement Fiktif Di Film & Video Game
Di industri hiburan (film, acara TV, musik, video game) seringkali kita jumpai product placement makanan dan minuman. Di film misalnya, product placement dipandang sebagai kerjasama komersial yang saling menguntungkan antara produser -karena mendapat sponsorship- dengan merek yang produknya dimuat (digunakan dan/atau dikonsumsi oleh aktor dan aktris) di adegan film.
Film
Salah satu contoh product placement terbesar di film adalah pada film agen rahasia Inggris, Die Another Day (2002), menghabiskan dana produksi sebesar USD 142 juta dimana sekitar USD 100 juta-nya diraup dari 20 merek sponsor antara lain: Time (majalah/media), Rolex (jam tangan), Heineken (bir), Aston Martin (mobil), Revlon (kosmetik), Kodak (kamera), Norelco (alat cukur), Finladia (vodka) dan masih banyak lagi. Contoh lain product placement yang tak kalah bombastis adalah di film Iron Man 2 yang juga mendapatkan dana sekitar USD 100 juta dari para sponsornya: Burger King (makanan cepat saji), 7-Eleven (mini market) dan Audi (mobil). Product placement juga terjadi di perfilman Indonesia seperti di film Alexandria (2005) dengan sponsor antara lain: XL Bebas (operator seluler), Dunkin' Donuts (donat), A Mild (rokok), dan Nokia (telepon seluler).
Taktik lain product placement dalam film adalah mengintegrasikannya ke dalam cerita film secara gamblang. Ini terjadi di film I Am Sam (2001) dimana Sam diceritakan bekerja di Starbucks (waralaba kedai kopi), gemar sarapan di IHOP (waralaba restoran sarapan), dan berpindah kerja ke Pizza Hut (waralaba restoran pizza).
Video Game
Product placement di video game mulai marak di awal dekade 90an dan menjadi mainstream sejak awal tahun 2000an. Pelopornya adalah Pizza Hut yang bekerjasama dengan Konami melakukan product placement di video game Teenage Mutant Ninja Turtles: The Arcade Game (1990). Ini adalah pertama kalinya product placement muncul di video game konsol. Pizza Hut terus konsisten melakukan kerjasama seperti ini termasuk di video game Crazy Taxi (1999). Salah satu product placement terbesar dilakukan oleh Burger King, Best Buy (ritel elektronik), dan Cingular (operator seluler) di Need For Speed Underground 2 (2004). Yang paling parah adalah munculnya kampanye pemilihan Presiden oleh Barack Obama di 17 judul video game diantaranya Nascar, NBA, NHL, NFL, dan Burnout Paradise (kesemuanya di tahun 2008). Secara umum video game olah raga adalah sasaran paling empuk untuk melakukan kegiatan promosi terutama bagi produk apparel dan minuman.
Film
Salah satu contoh product placement terbesar di film adalah pada film agen rahasia Inggris, Die Another Day (2002), menghabiskan dana produksi sebesar USD 142 juta dimana sekitar USD 100 juta-nya diraup dari 20 merek sponsor antara lain: Time (majalah/media), Rolex (jam tangan), Heineken (bir), Aston Martin (mobil), Revlon (kosmetik), Kodak (kamera), Norelco (alat cukur), Finladia (vodka) dan masih banyak lagi. Contoh lain product placement yang tak kalah bombastis adalah di film Iron Man 2 yang juga mendapatkan dana sekitar USD 100 juta dari para sponsornya: Burger King (makanan cepat saji), 7-Eleven (mini market) dan Audi (mobil). Product placement juga terjadi di perfilman Indonesia seperti di film Alexandria (2005) dengan sponsor antara lain: XL Bebas (operator seluler), Dunkin' Donuts (donat), A Mild (rokok), dan Nokia (telepon seluler).
Taktik lain product placement dalam film adalah mengintegrasikannya ke dalam cerita film secara gamblang. Ini terjadi di film I Am Sam (2001) dimana Sam diceritakan bekerja di Starbucks (waralaba kedai kopi), gemar sarapan di IHOP (waralaba restoran sarapan), dan berpindah kerja ke Pizza Hut (waralaba restoran pizza).
Video Game
Product placement di video game mulai marak di awal dekade 90an dan menjadi mainstream sejak awal tahun 2000an. Pelopornya adalah Pizza Hut yang bekerjasama dengan Konami melakukan product placement di video game Teenage Mutant Ninja Turtles: The Arcade Game (1990). Ini adalah pertama kalinya product placement muncul di video game konsol. Pizza Hut terus konsisten melakukan kerjasama seperti ini termasuk di video game Crazy Taxi (1999). Salah satu product placement terbesar dilakukan oleh Burger King, Best Buy (ritel elektronik), dan Cingular (operator seluler) di Need For Speed Underground 2 (2004). Yang paling parah adalah munculnya kampanye pemilihan Presiden oleh Barack Obama di 17 judul video game diantaranya Nascar, NBA, NHL, NFL, dan Burnout Paradise (kesemuanya di tahun 2008). Secara umum video game olah raga adalah sasaran paling empuk untuk melakukan kegiatan promosi terutama bagi produk apparel dan minuman.
Bagaimanapun juga ada beberapa pihak yang kurang terlalu senang dengan gempuran product placement yang semakin menjadi-jadi atau terlalu banyak. Pihak-pihak tersebut lalu menciptakan merek dan fiktif sebagai parodi atau mockery pada merek dan produk yang sudah ada. Lebih sederhananya lagi adalah merek dan produk fiktif itu diciptakan sebagai olok-olok saja pada para produser yang terlalu banyak menerima -bahkan memburu- product placement. Di sini kita akan berbagi beberapa fake product placement -produk fiktif- yang pernah muncul di industri hiburan luar negeri.
Free Range Kaiser Chicken
Ini adalah produk fiktif bibit unggul ayam yang muncul di salah satu film favorit saya sepanjang masa, The Truman Show (1998). Poster Free Range Kaiser Chicken muncul di bagian awal film. Secara general film ini banyak memuat ide tentang sisi lain media, gaya hidup, periklanan dan juga realita.
Big Kahuna Burger
Sebagai seorang sutradara eksentrik Quentin Tarantino tak lupa menginvestasikan idenya dalam dunia periklanan. Pertama kali muncul di Reservoir Dogs (1992), Big Kahuna Burger adalah produk makanan cepat saji fiktif karya QT yang muncul di banyak karyanya termasuk juga di film Death Proof (2007), dan yang paling terkenal adalah di Pulp Fiction (1994) ketika sang burger dimakan oleh Jules Winnfield (Samuel L. Jackson). Big Kahuna Burger juga muncul di film From Dusk Till Dawn (1996) karya Robert Rodriguez yang merupakan sahabat karib QT.
Brawndo
Muncul di film fiksi ilmiah Idiocracy (2006), Brawndo mungkin terinspirasi dari aneka produk minuman berenergi di jaman sekarang. Dikisahkan dalam film bahwa Brawndo adalah produk minuman bernutrisi tinggi paling terkemuka seluruh dunia dan bukan hanya diminum oleh manusia tapi juga diminumkan kepada hewan dan dipakai untuk menyiram tanaman. Di akhir film akhirnya masyarakat menyadari bahwa minum air putih jauh lebih sehat bagi manusia, hewan, tanaman dan tanah.
Krusty Burger
Siapa yang ga kenal Krusty Burger -gerai burger di serial kartun The Simpsons? Krusty burger menjual variasi burger yang terbuat dari berbagai daging kecuali daging normal yaitu daging serangga, daging hewan buas dan daging hewan mati (mayat hewan). Pilihan bahan-bahan itulah yang membuatnya mendapat predikat sebagai "the unhealthiest restaurant in the world". Kesuksesan The Simpsons membuat Universal Studios di Florida membangun restoran Krusty Burger sungguhan tapi tentu tidak menggunakan bahan-bahan seperti Krusty Burger yang asli ya.
Sprunk, Cluckin' Bell, Well Stacked Pizza, Burger Shot
Grand Theft Auto (GTA) adalah jagonya olok-olok. Tak cuma merek dan produk, mereka bahkan membuat parodi untuk sesama video game, musisi terkenal dan masih banyak lagi. Sprunk, Cluckin' Bell, Well Stacked Pizza dan Burger Shot masing-masing adalah parodi untuk Sprite, Taco Bell, Pizza Hut dan Burger King. Sebetulnya masih banyak merek parodi lain seperti 24-7 yang memparodikan 7-Eleven dan e-Cola yang memparodikan Coca-Cola. Hampir semua gerai fiktif di GTA bisa dikunjungi dan produk-produknya bisa dibeli lalu dikonsumsi. Sebagian dari mereka juga memasang iklan billboard di jalanan kota, beriklan di stasiun radio lokal (punya jingle sendiri!), dan ada pula yang beriklan di website-website fiktif GTA.
Little Nero's Pizza
Little Nero's Pizza adalah pizza kesukaan Kevin McCallister, tokoh utama di film Natal Home Alone dan Home Alone 2: Lost In New York. Restoran pizza fiktif ini melayani pesan antar dengan mengandalkan seorang bocah ingusan yang tidak pandai menyetir mobil pizzanya.Itulah sebagian merek dan produk makanan serta minuman fiktif yang populer. Kalau kamu tahu beberapa contoh yang lain silakan berbagi di kolom komentar ;)
Comments
Post a Comment