Kenapa Popcorn Dijual di Bioskop?

Tidak diketahui sejak kapan popcorn muncul di muka bumi; ada yang bilang ratusan tahun yang lalu, bahkan ada sumber yang menyatakan bahwa ribuan tahu lalu sudah ada popcorn (entah bagaimana cara membuatnya). Namun fatka yang jelas adalah bahwa mesin pembuat popcorn modern baru ditemukan pada tahun 1885 oleh orang Chicago, Amerika bernama Charles Cretors. Alat pembuat popcorn ini merupakan modifikasi dari mesin kacang yang kemudian dipatenkan oleh Charles. Sejak saat itu pedagang popcorn mulai bermunculan di pinggir jalanan Amerika dengan menggunakan mesin popcorn yang dipasang di gerobak.


Kenapa Popcorn Dijual di Bioskop?

Lalu apa hubungannya dengan bioskop? Bioskop awal mulanya berdiri pada akhir tahun 1890an dan mulai marak menjadi industri pada awal 1910an. Saat itu bioskop dibangun seperti gedung teater -karena itulah disebut juga sebagai movie theater- dengan lantai keramik dan pilar yang mahal, lorong dan lobi yang luas, plus karpet merah. Hal ini secara tidak langsung menegaskan bahwa bioskop adalah hiburannya orang kaya.

Membawa makanan dan minuman adalah hal yang dilarang di bioskop. Sebabnya adalah mengganggu konsentrasi para penonton, maklum, saat itu yang ada cuma film bisu, jadi suara berisik sekecil apapun cukup untuk mengalihkan perhatian penonton dari layar lebar. Konon kalimat legendaris "dilarang membawa makanan dan minuman" berasal dari bioskop-bioskop pada era film bisu ini. Lama kelamaan beberapa penonton mulai ada juga yang nakal dengan membawa makanan-makanan kecil yang tidak berisik ketika dimakan; aneka permen dan marshmallow.

Ketika industri film sedang naik daun pada tahun 1930an, tiba-tiba terjadi krisis ekonomi global. Amerika dan bisnis film juga tidak luput dari kesulitan tersebut. Beberapa bioskop gulung tikar dan beberapa lagi menurunkan harga tiket bioskop plus menyulap ruang lobi dan lorong-lorong luasnya menjadi stan makanan untuk meningkatkan pendapatan. Di rentang waktu inilah popcorn pertama kali muncul di dalam gedung bioskop. Selain karena rasanya yang memang enak, ada beberapa faktor lain mengapa popcorn dipilih sebagai produk dagangan di bioskop:


  1. Harga bahan dasarnya murah, jadi orang yang tidak terlalu kaya juga bisa membelinya
  2. Tidak diperlukan koki atau tenaga kerja yang banyak untuk memprosesnya karena sudah ada mesin
  3. Mesinnya (pada waktu itu) pun tidak memerlukan listrik karena hanya perlu diputar dengan tangan

Percaya atau tidak, pada tahun 1950an, pendapatan bioskop lebih banyak berasal dari popcorn dan aneka kudapan kecil lain daripada penjualan tiket film. Sebabnya aadalah karena keseluruhan profit dari makanan-makanan itu dimiliki oleh bioskop, sedangkan keuntungan dari penjualan tiket film harus dibagi dengan studio film. ROI (return of invesment) dari popcorn adalah: dari popcorn seharga $1, 85% atau $o,85nya kembali pada bioskop. Saat ini komposisi pendapatan bioskop di Amerika adalah 20% berasal dari makanan, dan sisanya berasal dari tiket film.

Sekarang semakin banyak jenis makanan lain yang dijual di bioskop, beberapa bioskop premium bahkan menjual makanan sungguhan, bukan lagi kudapan. Tapi tetap saja popcorn menjadi idola utama para penonton bioskop, termasuk saya. Saya suka sekali popcorn butter yang asin itu.

Comments

Popular posts from this blog

Daging Biksu Tong

Mie Mapan, Rungkut, Surabaya

Rayjin Teppanyaki Dining Bar