Usaha Restoran Para Pesohor

-
Beberapa waktu lalu tersiar kabar bahwa rapper Kanye West membeli 10 cabang Burger King di Amerika. Entah benar entah tidak, yang jelas bisnis restoran sudah tidak asing lagi bagi para musi dan aktor/aktris baik luar maupun dalam negeri. Dua dekade sebelumnya Robert De Niro bekerja sama dengan Chef Nobu Matsuhisa mengembangkan brand "Nobu" ke New York. Mereka lalu membuka franchise Nobu di beberapa kota besar lain hingga akhirnya Nobu menjadi waralaba restoran terkemuka di dunia.

Di bawah ini adalah beberapa restoran yang dimiliki (dan/atau co-owned) oleh beberapa pesohor yang mungkin selama ini tidak pernah kita kira. Selamat membaca!

Madame Zuzu's
Terkadang disebut juga sebagai Madame Zuzu's Tea House, tempat berlogo Art Nouveau ini dimiliki oleh musisi rock plontos Billy Corgan dari Smashing Pumpkins. Restoran ini menyajikan aneka jenis teh yang bisa dipesan langsung maupun dikemas dalam pouch kecil. Billy sendiri sering mampir ke tempat ini entah untuk melihat pameran seni maupun memainkan musik -termasuk ketika dia membawakan komposisi eksperimental berdurasi 8 jam yang katanya adalah interpretasi atas buku spiritual berjudul Siddhartha.

Madame Zuzu'sMadame Zuzu'sMadame Zuzu's
Foto oleh Madame Zuzu's

Five Leaves
Sebelum meninggal dunia, aktor Heath ledger berangan-angan memiliki sebuah kafe kecil yang cantik. Sayangnya keinginan tersebut baru terealisasi ketika Heath sudah tidak hidup lagi. Teman-teman terdekat Heath membantu menyelesaikan pembangunan Five Leaves dengan desain, detil, dan menu yang disesuaikan dengan selera sang aktor.

Five LeavesFive LeavesFive Leaves
Foto oleh Five Leaves

Tagine
Walaupun berwajah lempeng seperti kuda, aktor Ryan Gosling punya selera kuliner yang unik. Ryan dan teman Chef-nya yang bernama Ben mendirikan Tagine dari nol dengan menu aneka makanan Maroko -makanan kesukaan Ryan- sedangkan Tagine sendiri sebetulnya adalah nama jenis masakan khas yang berasal dari utara Afrika. Sebuah fakta yang cukup istimewa adalah bahwa Tagine didirikan 10 tahun yang lalu ketika Ryan masih belum terkenal seperti sekarang.

Tagine
Tagine
Foto oleh Tagine

Biku
Happy Salma mengelola Biku bersama suaminya, Tjokorda Bagus Dwi Santana Kertayasa. Biku berlokasi di Jalan Petitenget (daerah Seminyak), Bali, dan merupakan salah satu restoran yang katanya punya afternoon tea terbaik di pulau Bali. Selain menyajikan beragam makanan, minuman, dan snack, Biku juga punya sebuah galeri seni dan perpustakaan kecil. Hal unik lainnya adalah sesi tarot reading pada jam makan siang hingga sore hari.

BikuBikuBiku
Foto oleh Biku

La Finca
La Finca dibuka pada tahun 2013 dan menyajikan beragam cocktail, tapas serta menu khas Spanyol lainnya. Harga yang dipatok untuk setiap menunya tidak terlalu mahal untuk ukuran Bali. Salah satu yang berinvestasi dalam proyek ini adalah Sarah Sechan.

Foto oleh La Finca

JBJ Soul Kitchen
Soul Kitchen adalah judul salah satu lagu dari The Doors, tapi pemilik JBJ Soul Kitchen bukanlah personel The Doors melainkan Jon Bon Jovi. Rocker yang makin tua mukanya makin mirip Anang Hermansyah ini mendirikan sebuah restoran dengan ide yang sangat mulia, ini adalah kutipan dari press release-nya:

"JBJ Soul Kitchen is a community restaurant with no prices on the menu; customers donate to pay for their meal. If you are unable to donate you may do volunteer work in exchange for your family’s meal"

Jon mengadakan banyak acara amal, penggalangan dana, dan kampanye sosial di restorannya ini. You give love a good name, Jon!

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Daging Biksu Tong

-
Image
"Putih bersih berseri, aroma yang memikat...", penggalan jingle iklan sebuah produk tepung beras tersebut mungkin sangat tepat jika kita tujukan pada daging yang begitu melegenda kelezatan, keempukan dan khasiatnya; daging Biksu Tong! Siapakah Biksu Tong? Mengapa konon dagingnya begitu empuk dan lezat? Mari kita telusuri bersama sejarahnya. Latar Belakang Tong Sam Cong adalah seorang Biksu yang secara historis memang pernah eksis di China pada tahun 600 Masehi dan sangat dihormati karena kebaikan hatinya dan keteguhannya dalam mencari kebenaran. Nama aslinya kurang diketahui tapi bervariasi antara Tang Xuan Zong, Tang Xuan Zang, Xuan Zang, Tang Sanzang dan Tang Seng. Beliau betul-betul melakukan perjalanan ke India untuk memperdalam ilmu spiritualnya dan dalam perjalanannya berjumpa dengan banyak dinamika sosial yang tidak pernah dijumpai di China. Setelah 15 tahun menetap dan menimba ilmu di India, Biksu Tong akhirnya memutuskan untuk kembali ke China dan menghabi...
Read more

Pasar Atom Surabaya

-
Image
Ketika mudik ke Surabaya kami tidak lupa meluangkan waktu untuk mampir ke Pasar Atom (kadang disebut juga Pasar Atum), ikon pusat perbelanjaan di Kota Pahlawan, Surabaya, yang berdiri sejak tahun 1972. Tidak banyak yang kita beli disana selain tentunya makanan, dan jajanan yang susah kita temukan diluar Surabaya, hoho. Mari kita simak beberapa tempat makan di Pasar Atom yang sempat kita kunjungi: Lontong Mie Ny. Marlia Bagi kalian yang sangat merindukan beragam menu makanan khas Surabaya, berkunjunglah kemari. Lontong mie, tahu campur, sate kerang, sate telur puyuh, gado-gado, dan lento. Semuanya bisa dipilih dengan harga terjangkau. Tempat ini ramainya minta ampun! Lokasi: Pasar Atom Mall lt. 4 Depot Madiun Masakan Khas "Bu Rudy" Kita semua biasa menyingkatnya menjadi "Bu Rudy" atau "Sambel Bu Rudy". Bu Rudy punya beberapa cabang dan salah satunya berlokasi di Pasar Atom juga. Sayangnya cabang Pasar Atom tutup di periode Lebaran sehing...
Read more

Rayjin Teppanyaki Dining Bar

-
Image
Setelah beberapa kali hanya melintas di depannya saja akhirnya saya berkesempatan mengunjungi Rayjin Teppanyaki Dining Bar yang berlokasi di Jalan Petitenget, Kerobokan, Bali. Berdasarkan informasi yang tercantum di websitenya , Rayjin buka mulai jam 6 sore hingga jam 10 malam. Saya menyarankan agar sebelum mampir kemari ada baiknya mengontak terlebih dahulu via telfon untuk melakukan reservasi.  Dari luar restoran ini sangatlah bersih, rapi, dan sederhana -yang berarti saya menyukainya. Di dalamnya hanya ada sekitar 20 kursi (kalau saya tidak salah) dan ditempatkan tepat di depan cooking-station. 90% diantaranya sudah terisi. Sangat menarik ketika kita menanti datangnya menu pesanan dengan menyaksikan para anggota Rayjin memasak dan menyiapkan makanan tepat di depan kita sambil sesekali berkomunikasi dengan rekannya dalam bahasa Jepang. Minuman datang terlebih dahulu tapi tak lama kemudian makanan yang dipesan sudah siap juga. Ada tiga menu makanan yang kita pesan dan kes...
Read more