Posts

Kenapa Popcorn Dijual di Bioskop?

Image
Tidak diketahui sejak kapan popcorn muncul di muka bumi; ada yang bilang ratusan tahun yang lalu, bahkan ada sumber yang menyatakan bahwa ribuan tahu lalu sudah ada popcorn (entah bagaimana cara membuatnya). Namun fatka yang jelas adalah bahwa mesin pembuat popcorn modern baru ditemukan pada tahun 1885 oleh orang Chicago, Amerika bernama Charles Cretors . Alat pembuat popcorn ini merupakan modifikasi dari mesin kacang yang kemudian dipatenkan oleh Charles. Sejak saat itu pedagang popcorn mulai bermunculan di pinggir jalanan Amerika dengan menggunakan mesin popcorn yang dipasang di gerobak. Foto oleh dailyrecord.co.uk Lalu apa hubungannya dengan bioskop? Bioskop awal mulanya berdiri pada akhir tahun 1890an dan mulai marak menjadi industri pada awal 1910an. Saat itu bioskop dibangun seperti gedung teater -karena itulah disebut juga sebagai movie theater- dengan lantai keramik dan pilar yang mahal, lorong dan lobi yang luas, plus karpet merah. Hal ini secara tidak langsung men

Usaha Restoran Para Pesohor

Image
Beberapa waktu lalu tersiar kabar bahwa rapper Kanye West membeli 10 cabang Burger King di Amerika. Entah benar entah tidak, yang jelas bisnis restoran sudah tidak asing lagi bagi para musi dan aktor/aktris baik luar maupun dalam negeri. Dua dekade sebelumnya Robert De Niro bekerja sama dengan Chef Nobu Matsuhisa mengembangkan brand "Nobu" ke New York. Mereka lalu membuka franchise Nobu di beberapa kota besar lain hingga akhirnya Nobu menjadi waralaba restoran terkemuka di dunia. Di bawah ini adalah beberapa restoran yang dimiliki (dan/atau co-owned) oleh beberapa pesohor yang mungkin selama ini tidak pernah kita kira. Selamat membaca! Madame Zuzu's Terkadang disebut juga sebagai Madame Zuzu's Tea House , tempat berlogo Art Nouveau ini dimiliki oleh musisi rock plontos Billy Corgan dari Smashing Pumpkins. Restoran ini menyajikan aneka jenis teh yang bisa dipesan langsung maupun dikemas dalam pouch kecil. Billy sendiri sering mampir ke tempat ini entah untuk

Limbah Makanan: Dalam Angka

Image
Foto oleh  Oreeko Data-data berikut ini dihumpun dari beragam sumber. Untuk menghindari kesalahan penerjemahan saya biarkan datanya dalam bahasa Inggris. Sebelum membaca postingan ini lebih lanjut ada baiknya kita cari tahu dulu tentang definisi limbah makanan menurut Food and Agriculture Organization (FAO) di link ini . Sudah paham? Sekarang bacalah setiap data baik-baik, jangan lewatkan satupun atau saya sumpahi kamu kesusahan dapat makanan! Waste: Uncovering the Global Food Scandal (2009) There are nearly one billion malnourished people in the world, but the approximately 40 million tonnes of food wasted by US households, retailers and food services each year would be enough to satisfy the hunger of every one of them If we planted trees on land currently used to grow unnecessary surplus and wasted food, this would offset a theoretical maximum of 100% of greenhouse gas emissions from fossil fuel combustion 10% of rich countries' greenhouse gas emissions come

Limbah Makanan: Freeganism

Image
Freeganism, bisa dibilang sudah menjadi gaya hidup yang sebetulnya teramat sangat populer tapi kurang disadari oleh para freegan (pelakunya). Secara sederhana, sebetulnya freeganism adalah kegiatan mengonsumsi makanan (dan minuman) yang tidak habis dikonsumsi. Para freegan antara lain ya gelandangan dan pemulung yang gemar mencari sisa-sisa makanan di tempat sampah atau dimanapun mereka menemukannya tanpa harus membeli. Di kota besar para freegan bisa jadi adalah para pemuda tidak miskin yang suka nongkrong di emperan restoran cepat saji maupun foodcourt yang ada di pusat perbelanjaan. Tanpa disadari, saya sendiri pernah "menjadi freegan" untuk beberapa saat sebelum tahu bahwa aktivitas ini disebut sebagai freeganism. Kejadiannya adalah saat saya dan teman-teman suka menghabiskan waktu malam minggu bersama di tempat ramai, tapi karena malas mengeluarkan uang kita biasanya hanya pesan satu menu saja sembari menanti jika ada konsumen yang tidak menghabiskan makanannya. 

Monggo Dipun Badhog

Image
Monggo Dipun Badhog adalah sebuah buku yang ditulis oleh Pak Dukut Imam Widodo (sebelumnya menulis serial buku sejarah Soerabaia Tempo Doeloe), dari judul bukunya kita bisa langsung tahu bahwa buku ini pasti bercerita tentang makanan kota Surabaya. Dalam bahasa Suroboyoan "mbadhog" berarti "makan", selain tentunya masih ada banyak kata lain bermakna sama seperti "mangan", "nguntal", "ngemplok", dan seterusnya. Terdengar kasar memang, tapi begitulah Surabaya; khas.  Dengan tebal 272 halaman dan 48 buku lain sebagai rujukan, Monggo Dipun Badhog bukanlah buku guyonan walaupun gaya bahasa dan kisah-kisah yang disajikan santai, bahkan lucu. Pak Dukut mengangkat beberapa kuliner khas Surabaya yang semakin langka seiring berjalannya waktu, seperti jajanan kuno yang namanya aneh-aneh; srinthil, bledus, roti benthel, bubur manggul, dan lain-lain. Di kisah "Ngombe Tuwak" Pak Dukut menceritakan bahwa minum tuak memang sudah menjadi

Panduan Kuliner Gili Trawangan

Image
Gili Trawangan sudah menjadi tujuan wisata favorit turis asing maupun Indonesia. Keramaiannya semakin menjadi-jadi sejak pelebaran jalan propinsi yang menghubungkan Senggigi dengan komplek penyebrangan di daerah Pemenang, Lombok Barat, dan beroperasinya Lombok International Airport di tahun 2011. Mencari penginapan pun semakin mudah, begitu pula pilihan tempat makan yang semakin beragam. Kita akan sedikit berbagi informasi kuliner yang ada di Gili Trawangan. Selamat membaca! Merakyat Sangat mudah mendapatkan makanan murah di Gili Trawangan karena ada banyak penduduk setempat yang membuka warung dan bahkan berdagang keliling. Berikut ini beberapa pilihannya: Art Market (kadang disebut juga Night Market):  Adalah sebuah tanah kosong yang berlokasi di bagian tengah pesisir timur Gili Trawangan, dekat dengan pelabuhan. Para pedagang makanan mulai berdatangan dan membuka lapaknya pada jam 5 sore. Pilihan makanan yang dijual antara lain aneka sari laut (beragam ikan, udang, c

Kebun Bistro, Ubud, Bali

Image
Sebagai salah satu lokasi paling terkenal di Bali, area Monkey Forest di Ubud semakin dipenuhi dengan hotel, restoran dan aneka toko. Cara paling tepat untuk menyusuri Monkey Forest hingga Puri Saren Agung di Jalan Raya Ubud adalah dengan berjalan kaki. Cukup melelahkan memang karena kontur jalan yang naik turun dan ramainya wisatawan yang ada di sana terutama ketika akhir pekan dan musim liburan. Bagi yang bermukim atau menginap di Bali selatan maka ada dua pilihan jalan pulang yaitu lewat Jembatan Campuhan dan lewat Jalan Hanoman. Nah, di Jalan Hanoman ini bisa kita temukan Kebun Bistro , tempat yang sangat pas untuk melepas penat sembari bercengkrama melihat kendaraan dan pejalan kaki yang melintas. Ada cukup banyak variasi menu makanan dan minuman yang bisa kita coba di tempat yang bernuansa Perancis Selatan ini tapi yang paling saya rekomendasikan adalah pizza, salad, omelet, dan roti isinya. Mungkin Kebun Bistro lebih ramai di malam hari tapi saya sarankan mampir di sian